REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Bisnis wisata Muslim ke berbagai negara di dunia sangat prospektif. “Peluang bisnis perjalanan wisata muslim ke berbagai negara sangat menjanjikan,” kata konsultan perjalanan wisata, khususnya wisata muslim di Eropa Barat, Priyadi Abadi saat berbincang dengan Republika di Paris, Prancis.
Menurut Priyadi yang juga dosen pariwisata di beberapa perguruan tinggi di Jakarta, potensi wisatawan asal Indonesia yang berminat mengunjungi berbagai obyek wisata secara Islami khususnya di Benua Eropa bagian Barat sangar besar. “Karena penduduk Indonesia mayoritas Muslim, banyak di antara mereka, terutama kelas menengah dan menengah ke atas, menginginkan tidak hanya berumrah ke Tanah Suci, tetapi juga mengunjungi obyek-obyek wisata Islam di berbagai negara, khususnya Eropa Barat,” tutur Priyadi.
Untuk itu, kata Priyadi, mereka mencari biro perjalanan wisata yang juga menjaga kualitas makanan sesuai syariat Islam dan membuat program-program wisata Islam, terutama mengunjungi masjid-masjid maupun pusat kebudayaan Islam (Islamic Center) di berbagai negara Eropa yang mereka kunjungi. “Terkait hal tersebut, biro perjalanan Muslim harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang profesional, lalu dibekali dengan pengetahuan mengenai sejarah maupun obyek wisata yang berkaitan dengan wisata Islam tersebut,” kata Priyadi yang juga direktur utama Adinda Azzahra Tour and Travel yang memfokuskan diri pada umrah plus dan wisata Muslim.
Priyadi menyebutkan beberapa negara yang mempunyai obyek wisata Muslim yang sangat menarik. Misalnya, Paris (Perancis) dengan Masjid Raya atau Grande Mosquee de Paris, Amsterdam (Belanda) dengan Masjid Al-Fatih, Cologne (Jerman) dengan Masjid Masyarakat Turki yang megah, Heidelberg (Jerman) dengan Masjid Masyarakat Turki, dan masjid yang besar dan megah di Kota Roma (Italia).