Paska Covid-19, Pariwisata akan Bangkit, tapi tidak Instan


Wisatawan Muslim Adinda Azzahra Tour and Travel di Arc de Triomphe, Paris, Eropa Barat

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa hasil penanganan virus Covid-19 yang dilakukan baru-baru ini akan terlihat hasilnya di bulan April 2020. Hal ini atas dasar bahwa masih terjadinya peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 yang sebenarnya merupakan hal lazim, sebagaimana terjadi di negara-negara lain (Republikacoid, 2020). Namun, berdasarkan data pemerintah pada Rabu (15/4), kasus Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat signifikan. Tercatat kasus positif telah mencapai 5.136 orang, 469 di antaranya meninggal dunia dan 446 sembuh.

Meski demikian, hadirnya sejumlah asumsi atau prediksi mendasar dari pakar bisa sedikit melegakan. Terkait dengan hal ini, salah satu ahli kesehatan masyarakat Prof. Hasbullah Thabrany dari Universitas Indonesia pada Jumat (3/4), memprediksi bahwa Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada Bulan Mei dengan syarat, masyarakat harus disiplin melakukan kebijakan jaga jarak fisik dan sosial. Didukung oleh pernyataan dari Direktur Utama Al Bilad Travel, Jamaluddin Mahmud, demi mengembalikan kejayaan di sektor pariwisata, seluruh pihak di ranah domestik dituntut untuk disiplin dalam melaksanakan kebijakan pencegahan yang ditetapkan oleh pemerintah. “Kita selalu yakin sektor pariwisata Indonesia bakal bangkit lagi setelah korona usai,” kata Jamaluddin.

Meski demikian, Jamaluddin memprediksi kebangkitannya tak akan instan, butuh waktu pemulihan. Sebab, masyarakat akan fokus terlebih dahulu memulihkan ekonomi keluarganya yang selama Covid-19 ini terdampak cukup parah. “Kebutuhan berwisata baru akan dipenuhi setelah kebutuhan primer dicukupi.” ucapnya.

Sedangkan pemilik Zaz Holliday, Dyah Ratna Haryati memperkirakan, sektor pariwisata akan sedikit mulai bergeliat pada Desember 2020 jika wabah Covid-19 sudah selesai sebelum akhir tahun. Ia meyakini, perjalanan wisata akan mulai diisi dengan perjalanan dinas instansi pemerintah maupun korporasi.  Ditambah lagi dengan perjalanan wisnus karena cuti lebaran sudah dialihkan ke akhir tahun. Untuk benar-benar bangkit, Dyah meyakini baru akan terjadi pada 2021. “Ketika bangkit itu saya yakin bakal melejit karena selama Covid-19 ini orang kan udah sangat ketahan karena terlalu lama hibernasi di rumah aja,” kata Dyah.

CEO Adinda Azzahra Tour and Travel, Priyadi Abadi  juga menyampaikan optimisme terkait hal tersebut. Ia meyakini bahwa akan terjadi lonjakan dahsyat di sektor pariwisata pasca berakhirnya pandemi ini. “Orang sudah gabut banget di rumah aja. Mereka sudah kangen jalan-jalan,” ucapnya. Ia meyakini, lonjakan akan terjadi baik inbound (wisman menuju Indonesia) maupun outbound (wisatawan Indonesia ke luar negeri). “Sebab, bukan hanya kita saja, penduduk luar negeri juga sudah kangen pengen banget jalan-jalan ke Bali, Lombok, dan destinasi Indonesia lainnya” kata Priyadi.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.