Coklat Belgia Rudolf Braun Kantongi Sertifikat Halal


Syarat utama para wisata halal dalam melakukan perjalanan adalah shalat dan makanan halal, baik makanan ringan ataupun berat, seperti halnya coklat yang tengah menjadi favorit di seluruh kalangan. Di kawasan Eropa khususnya Belgia terkenal dengan produsen coklatnya dan sudah bersertifikasi halal (Republikacoid, 2020). Kini para wisatawan Muslim yang mengunjungi Kota Brussel, Ibukota Belgia semakin menikmati beraneka pilihan coklat halal salah satunya yakni coklat Rudolf Braun yang prosesnya dibuat secara handmade dan sudah melegenda sejak tahun 1899.

Sejak tahun lalu, coklat Rudolf Braun telah meraih sertifikat halal. “Butuh waktu beberapa tahun bagi kami untuk meyakinkan pihak Rudolf Braun agar mengejar sertifikat halal. Apalagi pemberian sertifikat halal di Eropa sangat ketat persyaratannya. Alhamdulillah sejak tahun lalu, Rudolf Braun sudah mengantongi sertifikat halal. Hal ini memudahkan para turis Muslim, khususnya dari Indonesia maupun berbagai negara Muslim lainnya untuk mendapatkan coklat halal saat berkunjung ke Belgia,” kata Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) dan Adinda Azzahra Tour and Travel, Priyadi Abadi dalam acara silaturahim IITCF di Jakarta.

Priyadi sudah lama menjalin hubungan baik dengan pihak Rudolf Braun. Kedekatan bertujuan untuk berkampanye ke pengelola agar memproses sertifikat halal. “IITCF telah melakukan kampanye wisata halal di setiap destinasi yang menjadi tujuan wisatanya, terutama di Eropa. Alhamdulillah IITCF berhasil meyakinkan beberapa partner untuk menyajikan makanan halal, salah satunya coklat Rudolf Braun,” jelasnya. Tepatnya pada Juni 2019 lalu, coklat Rudolf Braun telah mendapat sertifikat halal. “Mr. Pavel sebagai CEO pabrik coklat tersebut akhirnya memenuhi permintaan lama kami untuk memproduksi coklat yang halal dan memproses sertifikatnya, Alhamdulillah,” tuturnya.

Ia menambahkan, “Tidak banyak coklat di Belgia yang memiliki sertifikat halal, coklat Rudolf Braun menjadi salah satu alternatif pilihan wisatawan Muslim.”

Mr. Pavel tak hanya berhenti mengurus sertifikat halal coklatnya, ia pun juga menyosialisasikan ke beberapa negara berpenduduk Muslim yang banyak berkunjung ke Belgia, di antaranya Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam. Mr.Pavel juga akan bersilaturahim dengan para sahabat IITCF untuk mengenalkan produk coklatnya yang sudah bersertifikat halal kepada para travel owner muslim, agar coklat Rudolf Braun bisa menjadi solusi coklat halal dari Belgia.

Mr Pavel Krupka dari Rudolf Braun Mempresentasikan Coklat Halal Belgia

“Mereka fokus terhadap sertifikat halal yang sudah diperoleh di Eropa. Mereka akan sosialisasikan untuk market di Indonesia dengan menggandeng IITCF, karena Indonesia mayoritas muslim,” kata Priyadi.

Dalam Presentasi Belgium Halal Chocolates & Silaturahmi IITCF tersebut, Mr. Pavel mempresentasikan serta mengajak semua peserta yang hadir untuk mencoba keistimewaan dari coklat Rudolf Braun di hadapan para pengelola travel Muslim di Jakarta.

Selain presentasi coklat halal, IITCF juga menggelar tasyakuran hari ulang tahun IITCF. Untuk itu, Priyadi juga mengundang beberapa komunitas travel muslim untuk bisa saling bersinergi dalam mengembangkan produk halal dan wisata halal.

IITCF dalam aktivitasnya tak pernah berhenti menggaungkan kehalalan produk, terutama produk makanan yang ada di Eropa. Berkat kerja keras IITCF, selain coklat Rudolf Braun di Belgia, juga ada restoran di puncak Titlis yang menyajikan masakan halal dan menyediakan ruang untuk shalat.

“Alhamdulillah sudah ada coklat, sebelumnya juga ada restoran di Titlis. Jadi benar-benar kita halalkan perjalanan kita,” tutur Priyadi.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.