Karpet Tebal Kemerahan di Masjid Luzern Swiss


Bagi para Muslim traveller, apabila membahas mengenai Luzern, Switzerland maka akan erat kaitannya dengan salah satu Masjid Al-Huda Verein, bangunannya yang minimalis mengikuti kapasitas ruangan masjid. Mengingat bahwa Kota ini kapasitas umat Muslimnya tergolong minoritas sehingga masjid pun sangat langka di kota ini. Begitulah kondisi sore hari saat rombongan wisatawan Muslim Adinda Azzahra Tour and Travel tiba di Masjid Al-Huda, Kota Luzern, Swiss untuk menunaikan ibadah shalat Ashar.

Karpet tebal berwarna kemerahan tampak bersih dan wangi, mimbar kayu tanpa cat yang kokoh berdiri di sebelah kanan depan masjid. Sementara mimbar kecil berada di sebelah kirinya. Mimbar utama terlihat tidak terlalu tinggi karena menyesuaikan dengan ketinggian atap masjid.

Luzern adalah sebuah kota indah yang sudah familier sebagai destinasi wajib traveler saat liburan ke Swiss. Banyak wisatawan yang berkunjung di kota ini sebab perpaduan panorama kota dan pemandangan alam ala Swiss terlihat indah. Kota Luzern salah satu kota terpadat di Swiss, yang selalu penuh dikunjungi turis sepanjang tahun. Salah satunya rombongan Adinda Azzahra Tour and Travel yang berangkat sejak 8 Juni 2019 lalu.

Rombongan wisatawan muslim Adinda Azzahra Tour and Travel ini juga menyinggahi salah satu masjid bernama Al-Huda. Masjid ini kerap digunakan oleh para wisatawan muslim yang ingin melakukan shalat di masjid sekitar Luzern. Rombongan yang dipandu langsung oleh tour leader senior H. Priyadi Abadi, M.Par ini menjalankan shalat Ashar berjamaah di Masjid tersebut. Masjid ini berjarak sekitar lima menit dari Kota Luzern. “Kami berpose sejenak sekaligus ingin mengampanyekan serta memakmurkan masjid yang ada dalam setiap perjalanan tadabur alam Adinda Azzahra saat tour ke Eropa Barat,” ungkapnya.

Masjid Al-Huda ini dari depan tampak bukan seperti sebuah bangunan masjid, tapi seperti bangunan biasa atau perkantoran. Terlebih lagi bangunannya tak ada menara atau pengeras suara untuk panggilan azan.

“Tampak dari depan seolah bukanlah layaknya tempat ibadah umat Muslim, apalagi menara dengan toa pengeras suara azan merupakan barang langka di sini. Namun kami mengenalkan kepada wisatawan akan keberadaan masjid Al-Huda ini,” papar Priyadi yang merupakan Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) dan Adinda Azzahra Tour and Travel.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.