IITCF Edukasi Pengelola Restoran di Eropa Barat Sediakan Menu Halal


Puncak Gunung Titlis, Switzerland

Dalam melaksanakan edukasi terhadap kalangan industri wisata di Eropa Barat, setidaknya membutuhkan kurun waktu 2 tahun, mengingat bahwa minoritasnya jumlah penduduk Muslim di kawasan Eropa. Meski begitu, hotel dan restoran di kawasan Eropa mengutamakan good service dalam melayani kebutuhan wisatawan Muslim, kata Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) dan Adinda Azzahra Tour and Travel, Priyadi Abadi.

“Setelah melakukan pendekatan baru selama dua tahun, beberapa restoran di Gunung Titlis kini mulai menyediakan menu-menu halal dan memahami bahwa Muslim traveler yang berkunjung ke gunung tersebut membutuhkan menu halal,” ujarnya.

Pihak restoran di gunung Titlis yang bernama Panorama Restoran akhirnya mendengarkan suara IITCF untuk menyediakan menu makanan halal. Priyadi meyakinkan pihak restoran bahwa Muslim traveler membawa potensi besar dalam meningkatkan pemasukan restoran tersebut. Berdasarkan data yang telah tercatat di dalam dokumen tahun 2014, terdapat 9,4 juta orang Indonesia yang berwisata keluar negeri dan Muslim traveler dari Indonesia yang pengeluarannya bisa mencapai US$ 7,6 milyar.

“Baru satu negara saja potensinya sudah demikian besarnya, belum lagi tingkat dunia. Setelah IITCF rutin membawa wisatawan ke Gunung Titlis, Swiss, secara perlahan pemilik restoran mulai memahami bahwa salah satu kebutuhan dasar seorang wisatawan Muslim adalah makanan halal,” kata Priyadi. Dia menambahkan bahwa menu halal itu tersedia mulai bulan Juli 2016 di lantai tiga Panorama Restaurant yang memang disediakan khusus untuk para grup wisatawan muslim yang berkunjung, sedangkan lantai dua untuk umum.

Sebagai pemilik travel agent yang membidik pasar Muslim, Priyadi secara rutin membawa rombongannya untuk santap siang di restoran itu. Saat membawa turis Indonesia ke Eropa Barat maupun ketika memimpin rombongan West Europe Tour Leader Moslem Educational Trip (WEMET) Batch II yang diadakan oleh IITCF pada 28 Juli hingga 10 Agustus 2016 lalu Priyadi secara konsisten membawa rombongan ke Restoran Panorama itu.

“Kami mengedukasi pihak restoran setiap kali datang dan alhamdulillah perlahan mulai memasukkan menu-menu halal dan kami yakin para juru masak di restoran itu sudah melakukakn pemilahan alat-alat masak juga, meski kita tidak melakukan sidak secara langsung ke dapur, tegasnya.

Menikmati Panaroma di Gunung Puncak Titlis, Switzerland

Akan tetapi, perihal untuk meminta pihak restoran menyiapkan ruang shalat masih menjadi perjuangan tersendiri, karena secara umum restoran ini tidak memiliki ruangan yang luas bahkan SDM yang tersedia juga harus bekerja dengan efektif dan efisien sehingga Priyadi melakukan pendekatan dengan membagikan sajadah, sarung dan mukenanya terlebih dulu.

“Saya membagikan alat-alat shalat sebagai hasil sumbangan dari anggota dan mitra IITCF dan meyakinkan mereka untuk melayani Muslim traveler yang datang dari mancanegara. Konsumen restoran tersebut tidak hanya dari Indonesia, misalnya Thailand dan negara-negara kawasan Eropa Barat lainnya yang juga banyak umat Muslim dan membutuhkan tempat serta peralatan shalat,” jelasnya melalui daring di tengah aktivitasnya membawa tour di Mexico City.

Dari Gunung Titlis Switzerland, dengan ketinggian 10.000 feet di atas permukaan laut, Priyadi dan rombongannya setelah makan bersujud melaksanakan kewajiban shalat Dhuhur dan Ashar beralaskan salju di tengah alam terbuka. “Sungguh nikmat sekali bisa makan dengan menu halal dan beribadah di alam terbuka sambil tadabur alam memahami ayat-ayat kauniah dengan memperhatikan alam dan pemandangan di sekelilingnya,” kata Priyadi.

Semua yang terlihat oleh mata merupakan tanda-tanda kekuasaan-Nya atau disebut juga ayat-ayat kauniyah sehingga kita bisa mengetahui dan meyakini keberadaan serta kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia berharap pendekatan dan pemahaman mengenai Muslim traveler serta diikuti gerakan kecil oleh komunitas IITCF, maka kalangan industri wisata di Eropa akan semakin akomodatif terhadap potensi pasar yang sangat besar.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.