Soal Vaksin Meningitis, Travel Umrah Diminta Surati Kedutaan Saudi

Umroh Plus Turki Adinda Azzahra

ADINDA | Jakarta–Ketentuan vaksin meningitis bagi jemaah umrah masih menjadi polemik. Pemerintah Indonesia masih mewajibkan, meski Arab Saudi sudah tidak mengharuskan jemaah disuntik vaksin meningitis.

Terkait hal itu, pihak Saudi meminta asosiasi travel umrah berkirim surat secara resmi ke kedutaan mereka di Jakarta. Perkembangan terbaru tersebut disampaikan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al Rabiah saat menerima rombongan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) di Jakarta.

’’Ada sejumlah poin penting yang disampaikan Menteri Tawfiq,’’ kata Ketua Umum AMPHURI Firman M. Nur seperti dilansir Jawa Pos, kemarin (25/10).

Salah satunya ketentuan vaksinasi meningitis untuk jemaah umrah.

Menurut Firman, Menteri Tawfiq meminta asosiasi travel umrah di Indonesia segera berkirim surat resmi soal polemik vaksin meningitis ke Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Dengan begitu, pemerintah Saudi bisa segera mengeluarkan kebijakan tertulis soal vaksin meningitis.

Adanya surat resmi dari Saudi soal jemaah umrah yang tak perlu divaksin meningitis itu sangat penting. Sebab, alasan pemerintah Indonesia tetap memberlakukan vaksinasi meningitis untuk jemaah umrah lantaran belum ada surat resmi dari pemerintah Saudi.

Dia mengatakan, secara jelas dan tegas, Saudi sudah menyatakan bahwa vaksin meningitis tidak diwajibkan lagi untuk jemaah umrah.

Firman berharap, ketika sudah ada surat resmi dari pemerintah Saudi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bisa menyesuaikan kebijakannya. Dengan begitu, jemaah umrah dari Indonesia tidak perlu menjalani vaksinasi meningitis untuk keberangkatan umrah.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan tidak bisa membuat keputusan berdasar keterangan lisan. Untuk itu, sangat diperlukan surat resmi dari Saudi tentang tidak diwajibkannya vaksinasi meningitis bagi jemaah umrah. ’’Kita tunggu (informasi) tertulisnya. Syarat perjalanannya nanti kita evaluasi,’’ ujar Nadia. []

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.