Mengubah Pola Pikir Turis terhadap Wisata Muslim


Berawal dari keprihatinan terhadap minimnya sumber daya manusia di perusahaan agen perjalanan umat muslim, sebagai bentuk respon atas kondisi tersebut Priyadi Abadi menggagas suatu forum untuk travel muslim dengan didirikannya Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF). IITCF didirikan pada tahun 2015 sebagai wadah silaturahim, berbagi ilmu, dan informasi antar sesama travel muslim, tour leader, tour planner, dan masyarakat umum. IITCF menjadi jembatan bagi 200 perusahaan travel muslim dalam memperluas wawasan, keterampilan baik staf maupun owner travel muslim.

Maklum, selama ini masyarakat sudah terjustifikasi dengan lekatnya asumsi bahwa travel Muslim hanya sebatas menggarap pasar Umrah dan Haji saja, kalaupun ada Umrah plus wisata ke Turki, Abu Dhabi, Dubai atau Aqsa lebih dikarenakan pihak Airlines hanya transit di negara-negara tersebut. Sudah pasti rombongan Haji yang menggunakan pesawat Turkish Airlines singgah di Turki, pesawat Etithad singgah di Abu Dhabi dan Emirates mampir di Dubai.

Tapi bagaimana ketika seorang muslim Indonesia ingin berwisata ke negara-negara yang berada di benua Eropa, Amerika, Australia atau negara lain yang secara general beragama non-Muslim? Padahal muslim traveler memiliki kebutuhan mendasar terutama salat dan makanan halal. Sedangkan kebutuhan akan prinsip tersebut cukup sulit didapatkan di beberapa hotel-hotel negara yang akan kita kunjungi. “Kami membentuk IITCF ini agar para travel membuat paket-paket wisata muslim di luar Umrah dan Haji guna memenuhi kebutuhan muslim traveler,” kata Founder & Chairman IITCF dan Adinda Azzahra Tour and Travel ini.

Bagi Priyadi, tantangan lainnya adalah mengubah pola pikir masyarakat untuk mempercayai bahwa travel muslim mampu mengelola rute-rute di luar Umrah dan Haji. Sebab sudah puluhan tahun pasar wisata muslim digarap oleh travel umum, tetapi masih mengabaikan kebutuhan dasar para pelancong muslim. Sehingga perlu adanya terobosan bagi para pegiat Muslim traveler untuk menggerakan wisata muslim dengan mengedepankan dua aspek utama yakni salat dan makanan halal. Oleh karena itu, IITCF berkomitmen untuk terus meningkatkan serta mencetak SDM travel muslim yang profesional, berkualitas, siap pakai serta berdaya saing tinggi dengan memberikan pelatihan materi yang mencakup leadership, time management, communication skills, guiding technique, problem solving, dan pengenalan maskapai.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.