Indonesia Harus Belajar Pariwisata kepada Turki


PA| ANKARA – Hamparan lantai luas yang bersih menjadi pemandangan menakjubkan saat berada di kompleks Museum sekaligus makam Kemal Ataturk, Presiden pertama Turki. Ataturk dikenal sebagai bapak bangsa Turki, karena menyemangati bangsa Turki untuk bersatu dan mendapatkan kemerdekaan ditahun 1923.

Rombongan Wisata Muslim Turki PT. Adinda Azzahra Tour & Travel tiba di museum dan makam bersejarah presiden pertama Turki. Para wisatawan yang dikomando langsung oleh H. Priyadi Abadi, M.Par ini benar-benar memanfaatkan destinasi ini menjadi kenangan indah sebelum balik ke Indonesia. Priyadi yang juga Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) ini menjelaskan bahwa untuk memasuki kompleks makam seluas 700.000 meter persegi ini, pengunjung harus melalui pemeriksaan ketat dengan mesin pemindai “Semua tas dicek oleh petugas penjaga, lalu masuk pintu utama yang dijaga oleh para prajurit Turki,” ujarnya langsung dari Ankara, Turki (09/07).

Sekilas tentara yang berjaga terkesan seram, namun bagi pengunjung yang ingin berfoto dengan prajurit diberi kesempatan, namun syaratnya dilarang mengajak bicara dan menyentuhnya. “Itu bagian dari cara para penjaga melayani wisatawan yang datang,” paparnya.

Setelah menyusuri jalanan, pengunjung disuguhi sebuah lapangan luas berlantai marmer, sekelilingnya bangunan mirip benteng. Di ujung lapangan terdapat tiang bendera setinggi 33 meter dengan bendera Turki raksasa. Museum ini tertata dengan baik, sehingga pengunjung seperti dibawa ke jaman perang sebelum kemerdekaan Turki yang dilengkapi dengan audio sistem dan pencahayaan yang apik. Setiap bagian disediakan alat untuk mendengarkan sejarah dalam beberapa pilihan bahasa.

Tak hanya itu, di ujung museum wisatawan bisa berkunjung ke toko suvenir yang menyajikan segala macam pernak-pernik tentang Kemal Ataturk. “Melalui museum ini, Turki membawa pesan sebuah bangsa besar agar tidak pernah melupakan sejarah,” jelasnya.

Menurut Priyadi, pemerintah Turki sangat memberikan penghargaan kepada sosok Ataturk. Makam yang sekaligus museum dibangun dengan apik dan rapi. Keseriusan pemerintah ini pun kini menjadi destinasi wisata di Turki yang selalu dikunjungi wisatawan mancanegara. “Kami ingin negara Indonesia bisa meniru keseriusan Turki dalam menjaga museum-museum atau makam para pahlawan sehingga menjadi kajian wisata sejarah yang bisa dipelajari oleh wisatawan yang datang, saya iri dengan pariwisata Turki yang dikelola dengan serius,” tegasnya.

Pemerintah Turki benar-benar serius dalam menjaga khazanah budaya yang ada, bahkan khazanah Turki itu mampu mendatangkan wisatawan mancanegara untuk mengenal lebih dekat tentang Turki. Selain wisata pada umumnya, Turki memberikan kepuasan bagi wisatawan yang datang. “Kita prihatin karena tempat-tempat seperti ini di Indonesia kurang mendapat perhatian dan kurang menarik wisatawan asing. Kita harus belajar banyak dari pariwisata di Turki,” harap Priyadi yang juga Founder & CEO Muslim Holiday Konsorsium.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.