Ada Gerakan Sejuta Perangkat Shalat untuk Muslim Traveller di Eropa Barat


Chairman IITCF Priyadi Abadi Menyerahkan Sumbangan Perangkat Shalat dari IITCF kepada Pengurus La Grande Mosquee de Paris di Jalan 2 bis Place du Ouits, Paris, Perancis

Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) saat ini tengah menggelar pelatihan yang dinamakan West Europe Tour Leader Moslem Educational Trip (WEMET) Batch II. Kegiatan yang diadakan tanggal 28 Juli hingga 10 Agustus 2016  itu menyusul sukses WEMET Batch I yang dilaksanakan pada Februari 2016.

Chairman IITCF Priyadi Abadi mengemukakan bahwa WEMET Batch II ini akan dilaksanakan mencakup 13 kota dan 6  negara. “Kota-kota tersebut adalah Paris (Perancis), Brussels (Belgia), Amsterdam, dan Den Haag (Belanda), Cologne, Heidelberg, Titisee (Jerman), Lucerne, Mt Titlis (Swiss), serta Milan, Venice, Pisa dan Roma (Italia),” kata Priyadi Abadi pada acara Halal Bi Halal & Pre Departure Briefing West Europe Moslem Educational Trip (WEMET) Batch II di Hotel Amaris, Tebet, Jakarta.

Priyadi menambahkan, salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh IITCF pada WEMET II tersebut adalah mendistribusikan perlengkapan shalat di Eropa. “Salah satu agenda utama kami dalam WEMET II adalah menggulirkan Gerakan Sejuta Perangkat Shalat untuk Muslim Traveller di Eropa Barat. Hal tersebut ditandai dengan adanya penyerahan sumbangan perlengkapan shalat yang meliputi kain sarung, mukena, sajadah dan sandal kepada beberapa masjid, tempat belanja dan restoran yang kami kunjungi selama berada di Eropa Barat,” kata Priyadi yang juga Dirut Adinda Azzahra Tour and Travel. Secara keseluruhan, kata Priyadi, ada sekitar 25 tempat di Eropa yang akan disambangi oleh rombongan WEMET II. Menurut Priyadi, gagasan menebar perlengkapan shalat di masjid, tempat belanja dan restoran di beberapa negara Eropa itu berkaca dari WEMET I yang digelar tanggal 14-26 Februari 2016.

“Saat kami berkunjung ke sejumlah tempat belanja dan restoran di kota-kota Eropa pada Februari 2016, kami beberapa kali menemui kendala untuk melakukan shalat karena secara general tempat belanja dan restoran tersebut tidak mempunyai fasilitas ibadah untuk Muslim. Kalaupun ada ruangan yang bisa dipakai untuk shalat, tidak ada perlengkapan lengkap shalat berupa kain sarung, mukena, maupun sajadah,” ungkapnya.

Karena itulah, kata Priyadi, IITCF mencanangkan untuk mendistribusikan perlengkapan shalat di masjid, tempat belanja dan restoran kawasan Eropa. “Hal ini tentunya tidak hanya ditujukan untuk rombongan IITCF, melainkan siapa saja turis yang berkunjung ke masjid-masjid, tempat-tempat belanja dan restoran tersebut. Tidak hanya turis dari Indonesia, melainkan turis dari berbagai negara yang ingin menunaikan ibadah shalat di tempat-tempat tersebut,” paparnya. Kegiatan pengumpulan perlengkapan shalat itu diadakan selama tiga bulan lebih. “Alhamdulillah, kami menerima beberapa sumbangan yakni berupa kain sarung, mukena, sajadah dan sandal dari teman-teman anggota IITCF, khususnya pengusaha travel dan tour leader dari seluruh Indonesia. Mereka mengirimkan barang-barang tersebut ke sekretariat IITCF di Jakarta yang kemudian disalurkan ke Eropa,” tuturnya.

Priyadi menyebutkan bahwa rombongan WEMET II akan memberikan seperangkat perlengkapan shalat kepada toko-toko dan restoran di Eropa yang disambangi antara lai Salero Minang, Resto Desa, Bucherer, Tobben Gifts, Max Shoes, Gassan, Coster Diamond, Benlux Duty Free, Drubba,  Gobelin, Filma, dan Pierotucci.

Priyadi mengemukakan, selama program WEMET II para peserta akan melaksanakan shalat maupun berinteraksi dengan pengurus masjid di Paris, Brussels, Amsterdam, Den Haag, Heidelberg, Koln, Milan  dan Roma. “Kedatangan rombongan IITCF ke masjid-masjid tersebut tidak hanya untuk melaksanakan shalat, tapi juga untuk berdiskusi dengan para pengurus masjid-masjid tersebut. Sekaligus menyerahkan sumbangan perlengkapan shalat,” kata Priyadi.

Masjid pertama yang mendapatkan sumbangan perlengkapan shalat dari IITCF adalah La Grande Mosquee de Paris di Jalan 2bis Place du Ouits, Paris, Perancis. “Sumbangan perangkat shalat berupa sajadah, mukena, sarung dan sandal hasil sumbangan sahabat-sahabat IITCF tersebut kami serahkan seusai shalat Jumat dan diterima oleh pengurus masjid Madam Dubois,” kata Priyadi melalui broadcast dari Paris kepada Republika.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.