Travel Muslim Jangan Terpaku Umrah dan Haji


Apabila berbicara mengenai travel Muslim, arah mindset kita langsung tertuju pada travel yang khusus untuk memfasilitasi keberangkatan Haji dan Umrah. But, it’s not true! Adinda Azzahra Tour and Travel melayani para customer baik yang ingin ziarah Umrah dan Haji ataupun Wisata ke negara-negara yang diinginkan. Dengan adanya hal tersebut, Adinda Azzahra Tour and Travel menyadarkan kepada para pegiat travel Muslim bahwa jangan hanya terpaku dan berkutat untuk menjual paket Umrah dan Haji. “Travel Muslim perlu memaksimalkan pasar wisata halal (wisata Muslim) yang selama ini digarap oleh travel umum,” kata Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) dan Adinda Azzahra Tour and Travel Priyadi Abadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Priyadi yang lebih dari 25 tahun malang melintang dalam dunia per-travelan mengemukakan bahwa IITCF adalah sebuah gerakan kecil yang didasari oleh keprihatinan pada kurangnya sumber daya manusia dan image travel Muslim yang dianggap hanya bisa bermain Umrah dan Haji saja. Padahal, ada potensi besar yang bisa digarap oleh para travel Muslim yaitu wisata Muslim. “Kita ketahui bersama bahwa ada beberapa kebutuhan utama untuk Muslim traveller yang tidak bisa diakomodir oleh travel umum,” papar Priyadi. Namun, harus disadari bahwa menggarap wisata Muslim dan mengubah image di masyarakat harus dilakukan secara perlahan dan high-effort. Maka dari itu, perlu ditegaskan kembali bahwa travel Muslim mampu dan selaras dengan travel umum untuk melakukan tour seperti  Eropa, Amerika, Australia, dan lain sebagainya.

Para Peserta West Europe Moslem Educational Trip (WEMET) Batch 3 berfoto, Menara Eiffel, Paris, Perancis

“Melalui IITCF, kami ingin berbagi bersama untuk meningkatkan SDM Travel Muslim agar mempunyai daya saing tinggi yang sejalan dengan prinsip dasarnya yakni mengubah masyarakat agar percaya bahwa travel Muslim pun mampu bekerja secara profesional,” tutur Priyadi.

Priyadi mengemukakan, sejak didirikan setahun lalu IITCF aktif melakukan pelatihan di dalam maupun luar negeri guna meningkatkan kualitas SDM travel Muslim. Salah satunya adalah pelatihan bertajuk West Europe Moslem Educational Trip (WEMET) yang mencakup enam negara, yakni Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Swiss dan Italia.

WEMET batch 1 dilaksanakan pada Februari 2016. WEMET batch 2 dilaksanakan pada Juli-Agustus 2016. Adapun WEMET batch 3 saat ini tengah dilaksanakan, tepatnya 25 Januari hingga 7 Februari 2017. “Setiap WEMET selalu diikuti oleh para stakeholder wisata Muslim,  baik pemilik travel Muslim, tour leader, tour consultant maupun tour planner,” ujar Priyadi.

Priyadi juga mengatakan, terkait dengan upaya peningkatan tour leader Muslim, pekan lalu pihaknya menggagas pembentukan Asosiasi Tour Leader Muslim Indonesia (ATLMI). ATLMI resmi diluncurkan di Hotel Sofyan Betawi Jakarta, Kamis (19/1/2017). “Kehadiran ATLMI untuk mengisi kekosongan wadah profesi pemandu wisata Muslim Tanah Air.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.