Priyadi Abadi: Harusnya Indonesia Jadi Kiblat Halal Tourism


ADINDA| Surabaya–Menjadi negara terindah di Dunia versi Majalah Forbes pada 2022, menunjukkan potensi besar yang dimiliki Indonesia khususnya dalam pengembangan bidang pariwisata. Salah satu subkategori wisata yang tengah fokus digarap oleh Pemerintah adalah halal tourism atau wisata halal. Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi mengatakan bahwa dengan jumlah penduduk yang banyak, Indonesia memang memiliki potensi yang sangat besar. Hal tersebut disampaikan Priyadi dalam Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa yang digelar Bank Indonesia di Surabaya, Jum’at (9/9). “Seharusnya (Indonesia) dapat menjadi barometer atau kiblat bagi halal tourism,” kata Priyadi. Dalam kesempatan tersebut Priyadi juga mengungkapkan bahwa dampak yang dihasilkan dari pariwisata pun dapat dikatakan luar biasa. “Dimana ada pariwisata, disitu ekonomi berkembang. Karena turunannya banyak. Kita di pariwisata halal ini hanya ingin memberikan kemudahan,” ungkap Priyadi.

Pemilihan strategi

Dari sudut pandang pelaku usaha, Direktur PT. Sofyan Hotels, Tbk Harish Adrian Riyanto mengungkapkan pentingnya pemilihan strategi yang tepat, khususnya dalam proses pemasaran produk-produk halal. Menurutnya, pelaku usaha perlu memenuhi kebutuhan wisatawan, salah satunya melalui penyediaan fasilitas yang dapat meningkatkan kepuasan para pengunjung. “Strategi kami (Sofyan Hotel) dengan memilih konsep muslim family friendly. Jadi fokus di family friendly-nya, dengan terus melengkapi fasilitas yang sesuai untuk kebutuhan keluarga,” papar Harish. Sebagai pelaku usaha halal, Harish mengungkapkan ada hal-hal yang harus diperhatikan dari segi operasional maupun pelayanan yang diberikan. Salah satu upaya yang diterapkan Sofyan Hotel untuk terus menjaga hal-hal tersebut adalah dengan membentuk dewan khusus yang melakukan pengawasan. “Hotel syariah itu termasuk ke semua aspek. Di kami (Sofyan Hotel) ada Dewan Pengawas Syariah yang melakukan audit terkait SDM (Sumber Daya Manusia), keuangan, pemasaran, dan operasional,” ungkap Harish. []

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.