Islam, Paris dan Napoleon


Arc de Triomphe, Paris, Eropa Barat 

PA| Jakarta — Ada sebuah tulisan menarik terkait dengan destinasi wisata yang sering kita kunjungi, terutama bagi para pelancong destinasi wisata Eropa, yaitu Paris. Di mana dalam tulisan itu, penulis mencoba menjabarkan antara Perancis (Paris), Mesir (Kairo) dan Saudi (Makah) yang dikupas oleh Napoleon Bonaparte. Bahwasannya, ketiga tempat ini, menurut Napoleon saling terkait dan memiliki rentetan sejarah bagi umat Islam di Mekah, Kairo dan Paris. Ending tulisan ini menyimpulkan bahwa Eropa akan menjadi benua yang penduduknya mayoritas Islam. Berikut tulisannya:

Ketika Napoleon Bonaparte kembali dari Mesir ke Paris, The City of Light, ibukota Perancis. Banyak yang berubah dari diri Napoleon. Fakta sejarah mencatat bahwa ‘Sang Penakluk Eropa’ itu langsung menetapkan sistem hukum Perancis (Napoleonic Civil Code) yang senapas dengan Hukum Syariat Islam. Napoleon juga membangun monumen Arc de Triomphe (Pintu Gerbang) di tahun 1803. Yang juga ia disebut sebagai “Voie Triompha” yakni Jalan Kemenangan.

Terdiri dari dua bangunan utama, yakni Arc de Triomphe de l’Étoile dan Arc de Triomphe du Carrousel yang mengapit jalan Champs–Élysees dalam posisi tegak lurus sempurna serta berfungsi sebagai Axe Historique (Garis Imajiner) yang membelah kota Paris. Hal yang paling menarik dari Axe Historique ialah jika kita menarik garis lurus dari Arc de Triomphe du Carrousel ke —> Champ Elysees —> Place de la Concor —> monumen Obelisk Luxor —> The Louvre Museum —> Point zéro des routes de France kemudian ke luar kota Paris searah timur-tenggara maka garis itu akan melewati negara—> Swiss —> Italia —> Yunani —> lalu melintasi Laut Mediterania —> Mesir—> dan garis tepat akan berakhir menuju —> Makkah. Masyaa Allah. Makkah merupakan kota suci dan kiblat umat Islam di seluruh dunia.

Terkuak sudah kenapa Napoleon Bonaparte menyebut monumen yang ia dirikan dengan sebutan “Voie Triomphale”. Sama seperti kalimat dalam Adzan “Hayya ‘alal falâh” yang artinya adalah Marilah menuju Kemenangan. Menurut Marion Latimer, seorang mualaf asli Paris dan peneliti di World Arab Institute, maksud tersembunyi dari Napoleon dalam membangun monumen megah Arc de Triomphe ialah untuk menghubungkan pusat kota Paris dengan kota Makkah secara imajiner. Bahkan, Marion menyatakan bahwa pasal-pasal dalam Napoleonic Civil Code itu senapas dengan syariah Islam. Analisis ini diperkuat dengan bukti adanya patung Quadriga yang berdiri tegak di atas monumen Arc de Triomphe du Carrousel dan semuanya mengarah ke timur-tenggara, arah kota Makkah. Patung Quadriga ini terdiri dari patung besar manusia dan empat ekor kuda yang diapit oleh dua malaikat emas dalam ukuran sebenarnya.

Napoleon Bonaparte pernah tinggal lama di Mesir, karena ia pernah menaklukkan Mesir dan suriah. Di Cairo ia mendirikan Institute d’Égypte (lembaga ilmu pengetahuan), membangun fasilitas penerangan di jalan-jalan Cairo, dan rumah sakit. Napoleon pun mendirikan pemerintahan berdasarkan Direktorat lembaga ologarki yang memerintah Perancis setelah revolusi terdiri dari orang-orang terpelajar Mesir, dalam hal ini kaum ulama dari Al-Azhar Cairo Mesir. Ia pun tertarik mempelajari Islam dan Hukum syariat Islam dari Ulama-ulama Al-Azhar Cairo Mesir, makanya setelah pulang dari Mesir Napoleon langsung menetapkan sistem hukum Perancis (Napoleonic Civil Code) yang hampir mirip dengan Hukum Syariat Islam.

Sejarah mengatakan bahwa Napoleon sudah masuk Islam. Pada saat itu orang-orang Mesir memanggil Napoleon Bonaparte dengan Panggilan Ali Bonaparte dan ketika pada saat perayaan Maulid Nabi, Napoleon terlihat mengenakan jubah dan turban. Kisah ini tertulis di lembaran-lembaran sejarah Mesir dan pernah juga di tulis oleh sejarawan, Pankaj Mishra dalam bukunya From the Ruins of Empire yang masih tersimpan rapi di Perpustakaan tertua dunia di Alexandria (Bibliotek Alexandria).

Chairaman IITCF dan Adinda Azzahra Tour and Travel di Paris, Eropa Barat

Bahwasannya, hubungan erat antara Perancis dan Mesir juga terlihat dari monumen Mesir Kuno bernama Obelisk Luxor yang terletak satu garis lurus dan berada di antara kedua monumen Arc de Triomphe. Monumen berusia 3.300 tahun seberat 250 ton dan setinggi 23 meter yang berbentuk menara pensil ini merupakan bagian dari obelisk kembar yang menjaga gerbang Kuil Luxor di Mesir. Bangunan tersebut dihadiahkan oleh Penguasa Mesir, Muhammad Ali Pasha pada tahun 1829, dan Pemerintah perancis menghadiahkan Jam Besar yang masih bisa kita lihat jika kita berkunjung ke Masjid Ali Pasha di Cairo Mesir

Alhamdulillah saya pernah melihatnya langsung di Masjid yang dijadikan Logo Sekolah Islam Al-Azhar Cairo Indonesia. SubhanAllah. Satu lagi jejak-jajak Islam di Eropa terkuak. Makin Yakin bahwa akan tiba saatnya “EROPA AKAN MENJADI BENUA MAYORITAS MUSLIM”. Berikut adalah kutipan tentang Islam oleh beberapa filsuf Barat:

  1. Leo Tolstoy (1828-1910): “Islam akan memerintah dunia suatu hari nanti, karena di dalamnya ada kombinasi antara pengetahuan dan kebijaksanaan”.
  2. Herbert Wells (1846-1946): “Akan tiba masanya Islam akan berjaya lagi, beberapa generasi akan mengalami kekejaman dan hidup akan terputus, maka suatu hari seluruh dunia akan tertarik padanya, pada hari itu akan ada Dilshad dan pada hari itu dunia akan dihuni.
  3. Albert Einstein (1879-1955): “Saya mengerti bahwa Umat Muslim melakukannya melalui kecerdasan dan kesadaran mereka sendiri yang tidak dapat dilakukan orang Yahudi. Dalam Islam itu ada kekuatan yang dapat menyebabkan perdamaian”.
  4. Huston Smith (1919): “Iman yang ada pada kita dan ini lebih baik dari kita di dunia ini, maka itu adalah Islam. Jika kita membuka hati dan pikiran kita akan hal itu, maka itu akan baik untuk kita”.
  5. Michael Nostradamus (1503-1566): “Islam akan menjadi agama yang berkuasa di Eropa, dan kota Eropa yang terkenal akan menjadi ibukota negara Islam.”
  6. Bertrand Russell (1872-1970): “Saya membaca Islam dan menyadari bahwa itu adalah agama seluruh dunia dan seluruh umat manusia.”
  7. Gosta Lobon (1841-1931): “Islam hanya berbicara tentang perdamaian dan rekonsiliasi. Mintalah orang-orang Kristen untuk menghargai iman reformasi.”
  8. Bernard Shaw (1856-1950): “Seluruh dunia akan menerima agama Islam suatu hari nanti dan jika tidak dapat menerima nama sebenarnya, maka akan menerimanya dengan nama metafora.” Barat akan menerima Islam suatu hari nanti dan Islam akan menjadi agama orang-orang yang (terpelajar) yang telah belajar di dunia. “
  9. Johann Geith (1749-1832): “Kita semua harus menerima agama Islam cepat atau lambat Ini adalah agama yang sebenarnya Jika saya disebut seorang Muslim, saya tidak akan merasa buruk, saya menerima hal yang benar ini.”

Islam akan menyebar ke seluruh Eropa, dan di Eropa, pemikir besar Islam akan muncul. Suatu hari akan datang bahwa Islam akan menjadi stimulus nyata dunia. Semua akan berjalan sesuai janji Allah dalam AlQur’an :

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan… Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”. (QS al-Nashr 1-3)

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang sholeh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (Q.S. An Nuur 55)

JANJI ALLAH ITU PASTI…!!!

EROPA AKAN MENJADI BENUA MAYORITAS MUSLIM

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.