Pakar Digital Marketing Alya Mirza Bersama Chairman of IITCF Priyadi Abadi Memberikan Materi dalam Seminar Digital Marketing DI Hotel Sofyan Inn, Tebet, Jakarta
IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Di era digital yang semakin masif makan diperlukannya strategi tertentu untuk para pengusaha travel dalam mengelola bisnisnya, salah satunya yakni digital marketing strategy. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian serta ketertarikan dari masyarakat bekerjasama guna bekerjasama dengan para pebisnis travel.
sebagai bentuk respon akan hal tersebut, Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) menggelar seminar Optimize Digital Marketing for Travel Operators bagian kedua. Seminar tersebut diadakan di Muamalat Tower, Jakarta. “Seminar ini bertujuan membuka wawasan bagi travel Muslim tentang bagaimana mengatur strategi marketing yang baik di era digital ini,” kata Chairman IITCF, Priyadi Abadi.
Ia menambahkan bahwa seminar digital marketing tersebut akan menampilkan narasumber praktisi digital marketing dari Republika Online (ROL). Keduanya adalah Slamet Riyanto dan Arif Supriyono. “Kami memilih narasumber dari Republika karena kami melihat Republika, baik Online maupun cetakannya merupakan media Islam terbesar di Indonesia. Republika mempunyai andil sangat besar bagi para pemilik travel Muslim guna memajukan wisata Muslim, umrah dan haji,” paparnya. Ia juga menjelaskan, ini merupakan seminar kedua membahas digital marketing yang diadakan oleh IITCF. “Seminar digital marketing pertama diadakan Februari 2018 dengan narasumber Alya Mirza. Mengingat peserta membludak, seminar dibagi menjadi dua kelas dan diadakan dua hari. Hasil evaluasi kami, perlu diadakan seminar lanjutan. Karena itulah, kami mengadakan seminar digital marketing bagian kedua,” tuturnya.
Ia menambahkan, “IITCF memilih Slamet Riyanto karena pada saat kelas digital marketing pertama ia sempat memberikan sedikit ulasan, namun waktunya kurang. Maka, di waktu kali ini kami memberikan waktu penuh kepada tim Republika untuk memberikan wawasan kepada teman-teman IITCF mengenai signifikansi dari media online bagi para travel. Kami juga berharap adanya kerja sama yang baik yang terus terjalin antara Republika dan IITCF. Tentu saja, kerjasama yang saling menguntungkan.”
Priyadi mengemukakan, pada kesempatan yang sama IITCF juga akan melakukan sosialisasi mengenai Sertifikasi Usaha Pariwisata lingkup Biro Perjalanan Wisata (BPW). Perlunya sertifikasi pariwisata dengan lingkup BPW merupakan persyaratan yang dimandatorikan melalui Peraturan Menteri Agama (PMA) nomor 08 tahun 2018. PIU Wajib memiliki sertifikat pariwisata dengan lingkup BPW.
“Tim dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang menangani sertifikasi usaha, akan memberikan presentasi pada saat acara tersebut. Karena itu sosialisasi sertifikasi BPW ini sangat penting diikuti oleh para pemilik atau pengelola travel,” ujar Priyadi.
Ia menyebutkan bahwa acara seminar tersebut didukung oleh Bank Muamalat. Bank Muamalat merupakan mitra perbankan IITCF yang memberikan fasilitas ruangan meeting-nya di lantai 19 Muamalat Tower. “Kami berterima kasih kepada Bank Muamalat atas kesediaan bank syariah pertama di Indonesia tersebut bekerja sama dengan IITCF,” tuturnya.