Begini Caranya agar Biro Travel Tidak Ditinggalkan Pelanggan


Kepala Operasional Republika Online (ROL) Slamet Riyanto Mengisi Seminar Mengenai Pentingnya Digital Marketing Bagi Para Travel Muslim di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ini cerita tetangga yang memiliki anak usia 7 tahun. Mereka berdiskusi mengenai rencana liburan akhir tahun. Sambil membawa gadget-nya, anak tersebut menyodorkan ke ibunya sambil berkata, “Mama kita liburan ke Raja Ampat saja, ini gambarnya bagus banget, banyak ikannya”, seraya menyodorkan gadget-nya yang sudah terpampang panorama Raja Ampat”.

“Ternyata anak tersebut sudah bisa berselancar di Google dan mendapatkan destinasi wisata sesuai keinginannya. Itulah keunikan dan kehebatan dunia internet di era globalisasi yang semakin masif,” kata Kepala Operasional Republika Online (ROL) Slamet Riyanto saat tampil pada seminar bertajuk “Optimize Digital Marketing” yang diadakan oleh Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) di Hotel Sofyan Inn, Tebet, Jakarta. Ia menambahkan bahwa internet adalah media online di dunia maya, tanpa batas. Internet dapat diakses dari seluruh belahan dunia, dan siapapun bisa mengakses sekalipun di dalam penjara. Internet adalah dunia kedua setelah dunia nyata. Dengan jumlah penduduk sekitar 3,8 miliar, internet menjadi ladang baru dunia bisnis. “Di dunia maya ini jutaan komoditas dan jasa ditawarkan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, siapapun bisa buka lapak di internet dan siapapun dapat bertransaksi tanpa menghiraukan waktu, dan lokasinya. Toko buka 24 jam non-stop, tanpa harus ditunggu. “Banyak toko retail dan jasa yang masih mengandalkan model bisnis konvensional merasa imbasnya digerus oleh perkembangan teknologi internet ini,” tuturnya.

Slamet Riyanto menegaskan bahwa para pebisnis travel pun perlu memaksimalkan kekuatan digital marketing yang berbasiskan internet. “Jika bisnis jasa travel tidak mau kehilangan pelanggannya pada zaman yang serba online, inilah saatnya turut menceburkan diri di dunia maya yang penduduknya tak pernah tidur,” kata Slamet Riyanto.

Lantas apa yang harus dipersiapkan agar tidak tersesat di dunia maya? Pertama, kata Slamet Riyanto, memiliki website adalah suatu keharusan. Website menjadi alat utama untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan. Di sinilah biro travel dapat menjelaskan setiap program dengan sangat detail, dengan menyuguhkan berbagai konten-konten seperti naratif, foto, bahkan video sebagai parameter daya tarik tersendiri kepada masyarakat. Jika belum mampu membangun website, membuat blog adalah cara praktis dan gratis. “Tidak perlu skill khusus untuk membuat blog. Dengan bimbingan dua jam dari blogger kita sudah bisa membuat blog,” tuturnya.

Kedua, memiliki peralatan komputer atau sejenisnya. Saat ini peralatan gadget bukan lagi barang mahal. “Pilih gadget yang sesuai dengan kebutuhan. Peralatan portabel menjadi pilihan bagi orang-orang yang dinamis,” paparnya.

Ketiga,  kata Slamet Riyanto, jika sudah memiliki website/blog perlu satu hal yang sangat penting agar lapak di internet banyak dikunjungi para netter, yaitu komitmen. Komitmen untuk selalu meng-update secara dawam. “Perlu dipahami bahwa para netter sekali berkunjung ke website dan ternyata tidak update, maka kemungkinan kecil untuk datang lagi,” ujarnya.

Keempat, hal lain yang perlu diperhatikan adalah tampilan website. Desain yang menarik, warna yang indah, dan terstruktur akan menjadi daya tarik tersendiri. “Membuat website yang indah dan petunjuk yang jelas akan sangat membantu para netter untuk masuk sampai ke dalam,” paparnya.

Kelima, agar toko online dikenali banyak netter dan lebih optimal, promosi sangat diperlukan. Optimalisasi halaman sosial media, Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, dan lain-lain menjadi sangat efektif. “Jika masih haus pengunjung dan akan lebih banyak lagi mendatangkan pelanggan, gunakan media online sesuai dengan sasaran audience-nya,” tutur Slamet Riyanto.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.