Pergantian nama Ibu Kota Thailand telah mendapat sorotan dari dunia internasional. Pasalnya sejak tahun 2001, Thailand dikenal dengan nama Bangkok yang merujuk pada salah satu daerah metropolitan Ibu Kota yakni distrik Bangkok Noi dan Bangkok Yai. Dilansir oleh Bangkok Post dan New York Times (2022), Kantor Royal Society Thailand (ORST) sebagai lembaga independen dibawah Perdana Menteri yang bertanggung jawab dalam menangani persoalan standarisasi akademik dan linguistik menyatakan bahwa, Thailand telah resmi merubah nama Ibu Kota Bangkok menjadi nama lokal Krung Thep Maha Nakhon. Secara harfiah, nama Ibu Kota baru tersebut memiliki makna kota besar perkumpulan para malaikat.
Pada 14 Februari 2002, secara prinsipal Kabinet Thailand telah menyetujui draf pengumuman Kantor Perdana Menteri terkait perubahan nama Ibu Kota dan pembaharuan beberapa nama wilayah Thailand, termasuk ejaan nama negara, wilayah, serta zona administratif. Akan tetapi pengajuan dari ORST tersebut akan diberlakukan secara efektif setelah diperiksa dan diinisiasi oleh anggota Komite yang bertugas menelaah seluruh Rancangan Undang-Undang (RUU). Selain itu, Kabinet Thailand juga meminta panel untuk turut mempertimbangkan observasi tambahan dari Kementerian Luar Negeri.
Meskipun begitu, Pemerintah Ratchda Dhanadirek menyatakan bahwa tidak ada yang berubah dalam penamaan Ibu Kota Thailand. Krung Thep Maha Nakhon akan digunakan secara resmi, sedangkan nama Bangkok akan tetap diakui kedepannya. Sehingga penyebutan nama Bangkok bagi kalangan internasional akan tetap diizinkan.
