Menikmati Nuansa Klasik Masjid Koutoubia di Marrakesh


ADINDA| Marrakesh–Mutiara selatan itu bernama Kota Marrakesh. Masih berada di barat daya Maroko tepatnya di kaki pegunungan Atlas, Marrakesh menyajikan destinasi wisata reliji yang tak kalah indah dengan Casablanca.

Marrakesh memiliki pasar berber terbesar di Maroko dan juga tuan rumah alun-alun terbesar di seluruh Afrika. Ketika sufisme begitu populer semasa kekuasaan Moulay Ismail, di Marrakech sering diadakan festival `seven saints’.

Pada 1147 M, Marrakesh diambil alih Dinasti Muwahhidun. Pada masa itu, bangunan penduduk dan ibadah dihancurkan. Namun, Dinasti itu kembali merekonstruksi seluruh bangunan termasuk pembangunan Masjid Koutoubia dan Menara Gardens – keduanya akhirnya menjadi landmark kota Marrakesh hingga saat ini.

Pada 1269 M, Marrakesh diambil alih Dinasti Marrin dan ibu kota dipindah ke Fez. Dinasti ini sempat mengalami kemunduran pada tahun 1274 M hingga 1522 M. Pada 1669, Marrakesh dikuasai sultan Maroko dan ibu kota kembali pindah ke Fez. Pada pertengahan abad ke-18, Marrakech kembali dibangun Sultan Muhammad III.

Pada awal abad ke-20, Prancis banyak membangun bangunan bergaya Prancis. Ketika Maroko meraih kemerdekaan pada 1956, ibu kota kerajaan berpindah ke Rabat. Kini, Marrakesh menjadi salah satu kota budaya yang dilindungi Unesco.

Di kota itu banyak berdiri masjid serta madrasah peninggalan masa kejayaan Islam antara lain; Masjid Koutoubia, Madrasah Ben Youssef, Masji Casbah, Masjid Mansouria, Masjid Bab Doukkala, Masjid Mouassine, dan lainnya.

Di kota ini juga banyak ditemukan bangunan istana peninggalan kejayaan Islam seperti Istana El Badi, Royal Palace, Istana Bahia serta lainnya. Di Marrakesh juga banyak sentra kerajinan tangan. Sebagai kota tua yang dijadikan obyek wisata, Marrakesh juga banyak memiliki museum seperti; Museum Dar Si Sa’ad, Museum Marrakech, Museum Bert Flint, Museum Islamic Art, dan lainnya.

Kunjungan wisata muslim Adinda Azzahra Tour & Travel pada 10-21 November 2018 yang dipimpin Tour Leader H. Priyadi Abadi, M.Par salah satunya ke salah satu masjid megah di Marrakesh yaitu Masjid Koutoubia. Masjid yang terletak di dekat Pasar Djemaa el Fna ini merupakan masjid terbesar di Marrakesh. Masjid ini terkenal karena memiliki menara yang megah dan tertua yang tersisa di dunia.

Pembangunan Masjid Koutoubia dimulai sesaat setelah penaklukan Dinasti Almohad di Marrakesh sekitar tahun 1150. Dibangun di situs sebuah masjid abad ke-11 Almoravid, masjid ini selesai pada masa pemerintahan Sultan Yacoub el Mansour (1184-1199). Namanya berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘buku’ (koutoub). Nama itu diambil karena pada awalnya terdapat pasar buku di masjid tersebut. Mau wisata reliji? Daftar saja di Adinda Azzahra. [Fro]

 

 

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.