Wisata Muslim Tunisia: Jejak Islam, Gurun Sahara, dan Laut Mediterania  

central mosque tunisia

ADINDA | Wisata Muslim Tunisia: Jejak Islam, Gurun Sahara, dan Laut Mediterania. Ketika mendengar kata “Afrika Utara”, banyak orang langsung membayangkan gurun Sahara yang luas, kota-kota kuno, serta jejak peradaban Islam yang megah. Namun, jarang sekali kita menyadari bahwa wilayah ini juga menyimpan banyak situs bersejarah dunia, arsitektur megah, serta budaya Islam yang masih terjaga hingga kini.

Nah, untuk Anda yang ingin merasakan pengalaman wisata berbeda dari biasanya, paket 12 Hari Wisata Muslim Exclusive ke Algiers – Tunisia yang ditawarkan oleh Adinda Azzahra Tour & Travel bisa menjadi pilihan terbaik.

Dengan harga Rp98.880.000 per orang (sekamar berdua/bertiga), Anda akan diajak menjelajahi dua negara yang kaya sejarah dan budaya: Aljazair (Algeria) dan Tunisia. Perjalanan ini tidak hanya memberikan pengalaman berwisata, tetapi juga sarat dengan nilai spiritual, karena konsepnya adalah Muslim Friendly Tour.

Mengapa Liburan Halal ke Tunisia?

Pernahkah Anda membayangkan berjalan-jalan di antara rumah-rumah bercat putih dan biru yang indah di tepi laut Mediterania, lalu sore harinya menunggang unta menyusuri hamparan pasir Sahara yang tak berujung? Atau singgah di sebuah masjid tua yang pernah menjadi pusat ilmu Islam, di mana para ulama besar dulu menimba ilmu? Semua itu bisa Anda temukan di wisata muslim Tunisia, sebuah negara kecil di Afrika Utara yang sering luput dari daftar liburan banyak orang Indonesia.

Bagi seorang Muslim, Tunisia adalah destinasi yang “ramah hati”. Kenapa? Karena hampir di setiap sudut kota, Anda akan menemukan jejak Islam yang masih hidup, kuliner halal yang menggugah selera, serta keramahan penduduk lokal yang membuat siapa pun betah berlama-lama.

Tunisia, Jendela Islam di Afrika Utara

Banyak yang belum tahu, Tunisia adalah salah satu pusat penyebaran Islam di masa lampau. Kota Kairouan bahkan dijuluki kota suci keempat umat Islam, setelah Mekkah, Madinah, dan Yerusalem. Di sana berdiri Masjid Agung Kairouan, masjid tertua di Afrika Utara yang usianya lebih dari 1.300 tahun. Berada di dalam masjid ini rasanya seperti menapaki jejak para ulama terdahulu.

Selain itu, Tunisia juga menawarkan keindahan alam yang kontras. Di satu sisi ada pantai Mediterania dengan air laut biru berkilau, seperti yang bisa Anda lihat di Sidi Bou Said—desa cantik dengan rumah bercat biru-putih yang sering disebut “Santorini versi Tunisia”. Di sisi lain, ada Douz, gerbang menuju gurun Sahara, tempat Anda bisa merasakan sensasi naik unta atau jeep safari melintasi bukit pasir keemasan.

Dan jangan lupakan Matmata, desa unik di mana penduduknya membangun rumah gua di bawah tanah untuk bertahan dari panas gurun. Tempat ini bahkan sempat dijadikan lokasi syuting film Star Wars.

Singkatnya, Tunisia bukan hanya destinasi wisata, melainkan sebuah perjalanan waktu: dari kejayaan Islam, peninggalan Romawi kuno, hingga panorama gurun yang abadi.

Apa yang Perlu Disiapkan Sebelum Liburan ke Tunisia?

Kalau sudah jatuh hati dengan ide berlibur ke Tunisia, tentu kita perlu menyiapkan beberapa hal supaya perjalanan jadi lebih nyaman.

  1. Dokumen Perjalanan

Pastikan paspor Anda berlaku minimal 6 bulan sebelum keberangkatan. Untuk WNI, visa Tunisia biasanya diperlukan. Kabar baiknya, jika ikut program travel agent yang sudah berpengalaman, urusan visa akan lebih mudah karena mereka akan membantu pengurusannya.

  1. Kesehatan dan Obat Pribadi

Jangan lupa membawa obat-obatan dasar seperti obat masuk angin, flu, atau vitamin. Perjalanan ke Tunisia akan mencakup berbagai kondisi cuaca, jadi tubuh perlu selalu fit.

  1. Pakaian Sesuai Musim

Iklim di Tunisia cukup unik. Di utara terasa sejuk dengan angin Mediterania, sementara di selatan gurunnya bisa sangat panas. Jika berangkat bulan Desember–Februari, siapkan jaket tebal untuk musim dingin. Kalau di musim semi atau panas (Maret–September), cukup bawa pakaian ringan tapi tetap sopan. Jangan lupa kacamata hitam, topi, dan tabir surya untuk menghadapi teriknya Sahara.

  1. Perlengkapan Ibadah

Membawa mukena, sajadah kecil, atau kompas kiblat akan sangat membantu. Walau masjid banyak, punya perlengkapan pribadi membuat ibadah lebih praktis.

  1. Uang dan Keuangan

Mata uang Tunisia adalah Tunisian Dinar (TND). Menukarkan rupiah ke dolar atau euro di Indonesia lebih mudah, lalu nanti ditukar ke dinar setelah tiba di Tunisia.

  1. Gadget dan Internet

Jangan lupa bawa adaptor universal karena colokan di Tunisia berbeda (tipe C dan E, 220V). Untuk internet, bisa beli kartu SIM lokal atau gunakan paket roaming.

  1. Pengetahuan Dasar Budaya

Sedikit sapaan seperti “As-salamu alaykum” bisa mencairkan suasana dengan orang lokal. Mereka senang ketika wisatawan asing mencoba berbicara dengan cara mereka.

Itenerary Liburan ke Tunisia

Hari 1: Jakarta – Algiers

Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju Algiers, ibu kota Aljazair. Hari pertama biasanya diisi dengan penerbangan panjang, transit, hingga akhirnya tiba di destinasi. Sepanjang perjalanan, jamaah mendapatkan Meals on Board (MoB) sehingga kebutuhan makan tetap terjaga.

Sesampainya di Algiers, Anda akan disambut dengan suasana kota pesisir yang indah, di mana Laut Mediterania menjadi latar belakangnya. Kota ini dikenal sebagai “Paris of North Africa” karena arsitekturnya yang banyak dipengaruhi gaya Eropa, namun tetap memancarkan nuansa Islami.

Hari 2: City Tour Algiers

Hari kedua langsung diisi dengan city tour Algiers. Beberapa destinasi ikonik yang biasa dikunjungi adalah:

  • Ketchaoua Mosque, masjid tua yang menjadi warisan UNESCO.
  • Martyrs’ Memorial, monumen berbentuk tiga daun palem raksasa yang dibangun untuk mengenang para pahlawan revolusi Aljazair.
  • Kasbah of Algiers, kota tua dengan gang sempit, rumah putih, dan suasana khas Islam abad pertengahan.

Selain itu, Anda juga bisa menikmati pemandangan laut dari kawasan pelabuhan. Perjalanan ini tentu semakin berkesan karena dipandu dengan narasi sejarah oleh tour leader.

Hari 3: Algiers – Tipaza

Perjalanan berlanjut menuju Tipaza, kota pesisir yang terkenal dengan reruntuhan Romawi. Situs arkeologi di Tipaza menampilkan sisa-sisa teater, basilika, dan villa dari era Kekaisaran Romawi. Di sinilah terasa betapa Afrika Utara pernah menjadi bagian penting dari sejarah peradaban dunia.

Selain situs Romawi, Tipaza juga memiliki pemandangan laut Mediterania yang indah, cocok untuk Anda yang suka fotografi.

Hari 4: Algiers – Djemila – Constantine

Hari keempat, rombongan bergerak menuju Djemila, sebuah kota kuno yang juga menjadi situs warisan dunia UNESCO. Djemila berarti “indah”, dan sesuai namanya, reruntuhan kota ini memang menyajikan panorama menakjubkan. Anda bisa melihat sisa-sisa forum, kuil, hingga mosaik yang masih terawat.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Constantine, kota yang dijuluki “City of Bridges”. Kota ini berdiri di atas lembah curam dengan jembatan-jembatan spektakuler yang menghubungkan satu sisi ke sisi lain. Pemandangannya benar-benar luar biasa, apalagi saat matahari terbenam.

Hari 5: Constantine – Algiers

Hari ini wisatawan kembali ke Algiers. Namun jangan khawatir, perjalanan darat ini bukan sekadar perjalanan biasa. Anda akan melewati lanskap khas Afrika Utara, mulai dari pegunungan, padang pasir, hingga kota kecil yang penuh nuansa lokal.

Sesampainya di Algiers, biasanya malam diisi dengan waktu santai atau jalan-jalan ringan di sekitar hotel.

Hari 6: Algiers – Tunis (Tunisia)

Hari keenam adalah saatnya meninggalkan Aljazair dan melanjutkan perjalanan ke negara tetangga, Tunisia. Setelah penerbangan menuju Tunis, ibu kota Tunisia, rombongan akan dijemput dan diajak langsung menikmati suasana kota.

Tunisia dikenal dengan perpaduan budaya Arab, Afrika, dan Mediterania. Arsitektur bangunannya khas dengan warna putih-biru yang cantik.

Hari 7: Tunis – Bardo – Kairouan

Hari ketujuh, wisata dimulai dari kunjungan ke Bardo Museum, salah satu museum terpenting di dunia karena menyimpan koleksi mosaik Romawi terbesar.

Selanjutnya menuju Kairouan, kota suci umat Islam di Tunisia. Di sini terdapat Masjid Agung Kairouan, masjid tertua di Afrika Utara yang juga menjadi pusat perkembangan ilmu Islam pada abad pertengahan.

Hari 8: Kairouan – Tozeur

Perjalanan berlanjut ke Tozeur, kota oasis di pinggiran Gurun Sahara. Tozeur terkenal dengan perkebunan kurmanya yang luas dan keindahan arsitektur bata khas gurun.

Bagi pecinta film, Tozeur juga menjadi lokasi syuting film Star Wars. Jadi, selain wisata sejarah dan religi, ada juga nuansa pop culture yang bisa dinikmati.

Hari 9: Tozeur – Onk Jemal – Tamerza – Douz

Hari ini adalah salah satu momen paling menarik, karena Anda akan menjelajahi Gurun Sahara lebih dekat. Destinasi yang dikunjungi antara lain:

  • Onk Jemal, lokasi syuting Star Wars dengan pemandangan padang pasir yang spektakuler.
  • Tamerza, desa oasis dengan air terjun dan pemandangan lembah yang indah.
  • Douz, dikenal sebagai “Gerbang Sahara”. Di sini Anda bisa merasakan sensasi naik unta atau jeep safari melintasi pasir gurun.

Hari 10: Douz – Matmata – El Jem – Sousse

Hari kesepuluh akan membawa Anda ke Matmata, desa unik dengan rumah-rumah troglodyte (rumah gua) yang juga pernah dijadikan lokasi film Star Wars. Arsitektur bawah tanahnya benar-benar unik dan tidak ditemukan di tempat lain.

Perjalanan dilanjutkan ke El Jem, tempat berdirinya Colosseum versi Tunisia. Bangunan ini merupakan amfiteater terbesar ketiga di dunia dan menjadi bukti kejayaan Romawi.

Sore harinya, rombongan menuju Sousse, kota pantai yang indah. Suasana Mediterania benar-benar terasa di sini, dengan laut biru jernih dan bangunan bergaya klasik.

Hari 11: Sousse – Tunis

Hari kesebelas rombongan kembali ke Tunis. Biasanya diisi dengan city tour, belanja oleh-oleh di medina (pasar tradisional), serta menikmati waktu santai di kawasan Sidi Bou Said yang terkenal dengan rumah biru-putih yang instagramable.

Hari 12: Tunis – Jakarta

Hari terakhir, saatnya kembali ke tanah air. Perjalanan panjang akan terasa penuh kenangan karena selama 12 hari Anda sudah mengunjungi begitu banyak tempat bersejarah, menikmati indahnya gurun Sahara, hingga merasakan nuansa Islami di Afrika Utara.

Fasilitas yang Didapat

Paket ini sudah termasuk:

  • Tiket pesawat ekonomi PP
  • Hotel bintang 4
  • Makan 3 kali sehari (Halal/Muslim Friendly)
  • Tour sesuai program
  • Tour leader profesional

Namun, biaya visa, asuransi perjalanan, tip driver & guide, serta optional tour belum termasuk.

Perjalanan ke Afrika Utara ini bukan hanya sekadar liburan, tetapi juga perjalanan spiritual dan edukasi. Anda akan menyaksikan langsung jejak peradaban Islam, peninggalan Romawi, serta pesona alam Sahara yang menakjubkan.

Dengan harga Rp98.880.000, pengalaman 12 hari ini jelas sepadan. Jika biasanya kita hanya berwisata ke Turki atau Eropa, kini saatnya mencoba destinasi yang berbeda namun tetap sarat makna: Aljazair dan Tunisia.[]

 

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.