Mengenang Sastrawan Muslim Gul Baba di Budapest


ADINDA| Budapest–Kota Budapest merupakan kota terbesar di Hungaria. Kota ini menjadi pusat penting kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan hingga pariwisata. Negara yang cukup terkenal dengan sumber air panasnya ini juga mempunyai catatan sejarah masuknya Islam dari Kekaisaran Usmaniyah atau Ottoman Empire yang berpusat di Istanbul.

Berada di Hungaria, rasanya belum lengkap jika tidak singgah ke destinasi wisata bernama Mausoleum Gul Baba, sebagai saksi peninggalan jaman kejayaan Islam di Eropa Timur. Perjalanan Adinda Azzahra Tour & Travel kali ini menjelajahi Eropa Barat dan Eropa Timur dari tanggal 24 Desember 2018 hingga 3 Januari 2019.

Makam Gul Baba terletak berdekatan dengan pesantren tarekat Darwis. Pada tahun 1883, Kekaisaran Astro-Hungaria menindas gerakan Jesuit dan menyita seluruh properti termasuk Musoleum Gul Baba dan bangunan pesantren.

Namun sejak dibawah pengawasan Pemerintah Hungaria, Musoleum Gul Baba dan pesantren tarekat Darwis dikembalikan ke fungsi asalnya. Dan dalam waktu singkat, tempat ini berubah bukan saja sebagai destinasi wisata tetapi sekaligus menjadi daerah tujuan peziarah Muslim.

Menurut Sejarawan Bosnia, Ismail Balic dalam Traces of Islam in Hungary, berasal dari Marsiwan (Asia Minor), bahwa Gil Baba mengabdikan seluruh hidupnya bagi kekuasaan Ottoman di Hungaria, dibawah Sultan Mehmet Al Fatih, Selim I dan Sulayman Qanuni.

Gul Baba merupakan sosok imam bagi semua pasukan Ottoman, sastrawan yang banyak menulis banyak puisi dan karya Miftah Al Ghaib.

Sayangnya semua karya-karya besarnya lenyap dibakar Hapsburg atau yang dikenal dengan Wangsa Austria.

Dari Mecset Utca atau Jalan Masjid dan dari jauh terlihat sebentuk kubah yang merupakan atap Mausoleum Gul Baba. Ketika didekati, di depan kompleks makam ini terdapat sebuah patung seorang lelaki yang sedang berdiri dengan tangan kanan sedang bersedekap di dada. Ia memakai jubah dan kepalanya ditutupi surban, serta janggut panjang pun menghisai wajahnya.

Dikisahkan juga bahwa Gul Baba kemungkinan meninggal di Buda pada tahun 1541, dan karena jasa-jasanya dia diangkat menjadi semacam orang suci dan juga pelindung kota Budapest. Karena itu atas perintah Sultan Sulaiman dibangunlah mausoleum yang megah ini dan dapat kita saksikan masih berdiri dengan megah setelah hampir 5 abad kemudian.

Kota Budapest dan negeri Hungaria pun telah berulangkali silih berganti penguasa dalam sejarahnya yang panjang. Namun peninggalan Gul Baba tetap berdiri tegak sebagai bukti kejayaan Dinasti Usmaniyyah di masa lampau.

Gul Baba sendiri dalam Bahasa Turki berarti Bapak Mawar. Tidaklah mengherankan kalau daerah sekitar bukit tempat Gul Baba dimakamkan ini disebut juga sebagai Rozsadom Bukit Mawar.

Jika Anda berminat mengunjungi sekaligus ziarah ke tempat ini, ikuti trip Wisata Muslim Eropa Timur bersama Adinda Azzahra Tour & Travel. Dipandu langsung oleh H Priyadi Abadi, M.Par tour leader yang sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun untuk wisata Eropa. [Fro]

 

 

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.