ADINDA | Menjelang puncak ibadah haji yang jatuh pada 10 Zulhijah, suasana di Kota Makkah, khususnya di area Masjidil Haram, semakin dipenuhi oleh jutaan jemaah dari berbagai penjuru dunia. Para jemaah terus berdatangan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji yang puncaknya akan dilakukan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Dalam situasi yang semakin padat ini, keamanan dan kenyamanan menjadi hal yang sangat krusial. Bukan hanya untuk kelancaran pelaksanaan ibadah itu sendiri, tetapi juga untuk menjaga keselamatan jiwa para jemaah dari berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi akibat padatnya kerumunan. Setiap tahun, pemerintah Arab Saudi terus berupaya memperbaiki sistem pengamanan dan pengaturan jemaah, termasuk pengendalian arus masuk dan keluar Masjidil Haram, pengaturan transportasi, serta pemantauan melalui CCTV dan petugas keamanan di berbagai titik strategis.
Kondisi padat ini menjadi perhatian khusus Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia. Dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Minggu (25/5/2025) di Makkah, Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam), Harun Arrasyid, mengimbau kepada seluruh jemaah haji Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan mereka dalam menjalani setiap rangkaian ibadah, terutama yang dilakukan di area terbuka dan penuh sesak.
Berikut tujuh tips penting dari PPIH agar ibadah jemaah tetap aman selama di Tanah Suci:
1. Selalu Bersama Rombongan
Hindari beraktivitas sendirian, apalagi saat keluar hotel. Usahakan selalu bersama rombongan atau teman sekamar. Ini untuk menghindari risiko tersesat dan agar jemaah bisa saling menjaga.
2. Ajak Teman Saat Beraktivitas di Hotel
Terutama bagi jemaah perempuan, sebaiknya tidak naik lift atau menjemur pakaian sendirian. Minta pendampingan satu atau dua orang untuk memastikan keamanan.
3. Jangan Sembarangan Membuka Pintu Kamar
Jika ada yang mengetuk pintu, pastikan orang tersebut dikenal. Jangan pernah membuka pintu untuk orang asing, sekalipun mengaku sesama jemaah.
4. Naik Taksi Harus Hati-hati
Bagi jemaah yang hendak menggunakan taksi, usahakan tidak bepergian sendiri. Untuk jemaah perempuan, harus didampingi mahram atau teman laki-laki. Naik taksi, sebaiknya laki-laki masuk lebih dulu dan perempuan keluar lebih dulu. Tanyakan tarif di awal dan, bila memungkinkan, bayar di awal perjalanan.
5. Tersesat di Masjidil Haram? Datangi Pos Sektor Khusus
Jika terpisah dari rombongan, jangan panik. PPIH menempatkan petugas Sektor Khusus (Seksus) di sembilan titik strategis Masjidil Haram: • Pos 1: Syib Amir • Pos 2: Pintu keluar Marwah • Pos 3: Area Sai • Pos 4: Area Thawaf • Pos 5: Pintu Babussalam • Pos 6: WC 3 • Pos 7: Depan ATM Darut Tauhid • Pos 8: Arah Hotel Anjum • Pos 9: Terminal Jabal Kakbah Petugas siap membantu mengarahkan jemaah kembali ke terminal dan naik bus menuju hotel.
6. Hafalkan Rute Bus Shalawat
Jemaah diimbau untuk mengenali dan mencatat nomor rute bus shalawat dan terminal tujuan. Simpan catatannya di tas dokumen agar mudah diakses jika diperlukan.
7. Wajib Bawa Kartu Nusuk
Kemanapun bepergian, selalu bawa kartu nusuk. Petugas Arab Saudi kerap memeriksa kartu ini di sekitar Masjidil Haram dan area publik lainnya di Makkah. PPIH menegaskan komitmennya untuk terus memberikan perlindungan dan layanan terbaik bagi jemaah. “Kami hadir untuk memastikan jemaah bisa beribadah dengan aman, nyaman, dan lancar,” ujar Kabid Perlindungan Jemaah Harun Arrasyid.
Semoga dengan mengikuti panduan ini, jemaah Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan tenang dan penuh keberkahan.[]