Pemerintah Indonesia Perbolehkan Mudik Lebaran dan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan Tahun 2022


Kini, negara-negara di kawasan internasional satu per satu mulai mencabut kebijakan perbatasan Covid-19. Hal ini kemudian menjadikan vibe baru untuk hidup berdampingan kembali setelah dua tahun berada di zona isolasionisme atas pandemi korona yang masif. Indonesia sebagai salah satu negara yang menjunjung tinggi kemajemukan, akhirnya merasakan angin segar atas membaiknya kondisi tersebut. Seiring berjalannya masa transisi ini, Indonesia telah menerapkan beberapa regulasi baru seperti membuka pintu perbatasan bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke negara lain, dibuktikan dengan diberangkatkannya para jemaah Umrah pada 16 Maret 2022 lalu.

Mengingat diperbolehkannya setiap warga negara Indonesia untuk melakukan perjalanan jauh, maka dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1443 hijriah dan Lebaran yang telah dinantikan oleh seluruh umat Muslim, pemerintah tengah mempersiapkan aturan baru. Salah satunya adalah mengizinkan seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan salat tarawih di Masjid, dan mudik. Dilansir oleh Kompas.com (2022), dalam Konferensi Pers daring, Joko Widodo mengemukakan, bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran akan dipersilakan. Keputusan ini berdasarkan pada pertimbangan hingga 22 Maret 2022 dimana kondisi pandemi yang terus membaik dan menurunnya tingkat kasus Covid-19, sehingga mendorong pemerintah untuk mengambil beberapa langkah pelonggaran. Menurut Medcom.id (2022) ada beberapa indikator pemerintah melonggarkan aktivitas masyarakat, salah satunya adalah angka kasus harian Covid-19 pada pekan lalu turun drastis hingga 50,33%, dan pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang sudah mencapai 367 juta dosis sehingga menempatkan Indonesia di peringkat ke-empat dunia sebagai negara dengan vaksinasi terbanyak.

Menurut PRFMnews (2022) dalam dokumen kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi menyebutkan bahwa situasi pandemi yang membaik juga akan membawa impak optimisme dalam menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan Lebaran. Semoga tren yang semakin membaik ini dapat kita pertahankan. Akan tetapi dalam kegiatan transformasi tersebut, seluruh masyarakat Indonesia harus tetap waspada apabila ada data-data baru seperti kemunculan varian baru Covid-19, sehingga diwajibkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak (Detik.com, 2022). Maka dari itu, pemerintah memberlakukan sistematika khusus sebagai syarat perjalanan bagi warga yang hendak pulang ke kampung halamannya. Pertama, pemudik yang sudah divaksin booster tidak perlu menunjukkan hasil tes negatif Covid-19. Kedua, pemudik yang sudah divaksinasi lengkap atau dua dosis wajib menunjukkan hasil negatif Covid-19 dari tes antigen. Ketiga, pemudik yang baru divaksin dosis pertama wajib menunjukkan hasil negatif Covid-19 dari tes PCR.

Untuk memenuhi kebutuhan booster selama perjalanan mudik, pemerintah akan menyediakan posko vaksinasi guna memberikan layanan vaksin bagi para pemudik. “Nanti akan ada tempat-tempat khusus baik di angkutan umum maupun beberapa pos, dan kalau naik angkutan pribadi bisa juga disuntik keduanya. Saat ini, stok vaksin Covid-19 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi dosis kedua maupun ketiga hingga empat bulan mendatang. Persediaan vaksin di dalam negeri sangat memadai, termasuk jika pemerintah melakukan peningkatan pemberian vaksinasi booster bagi para pemudik sebelum mereka menempuh perjalanan pulang kampung. “Masih ada 80 juta dosis vaksin untuk suntik booster dan suntik dosis kedua.” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Langkah kebijakan pelonggaran ini sesuai yang tertera pada catatan Satgas Penanganan Covid-19 yang menunjukkan bahwa vaksinasi booster masih baru mencapai 18.070.929 suntikan per 23 Maret 2022. Pada periode yang sama, vaksinasi dosis pertama sudah menyentuh angka 195.229.531, dan vaksinasi dosis kedua berada di angka 156.139.516 (Kompas.com, 2022). Diberlakukannya syarat mudik tersebut, demi melindungi seluruh masyarakat, utamanya kelompok lansia. Menurutnya, lansia menjadi kelompok yang rentan terpapar Covid-19, khususnya saat Lebaran karena akan bertemu banyak kerabat. Maka dengan pertimbangan tersebut, diputuskan bahwa pelonggaran hanya diberikan bagi warga yang sudah divaksin booster. “Kalau vaksinasi tidak lengkap, maka akan berdampak negatif terutama pada orang tua. Mengingat saat Lebaran, Orang tua menjadi target utama maksud dari kunjungan anak-anaknya, karena itu Presiden menyarankan jika memang mau mudik, sebaiknya di-booster dulu, agar memperkecil risiko orang-orang yang akan dikunjungi,” kata Menkes Indonesia.

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.